Halo...




“Setiap awal pasti memiliki akhir, pun setiap akhir pasti memiliki awal.”


T
idak terasa sudah hampir setahun lamanya saya tidak menulis. Semenjak saya meninggalkan bangku kuliah dan mulai mengarungi gemerlapnya dunia kerja, saya mulai menyadari bahwa selama ini prediksi saya tidaklah tepat—tidak salah, hanya kurang tepat—. Saya selalu membayangkan bahwa dunia kerja adalah tempat di mana saya bisa meraup semua buah kerja keras dari apa yang saya pelajari di bangku kuliah selama ini, namun demikian hal tersebut adalah benar ^_^. *

Lulus kuliah tentulah hal yang menyenangkan, setelah empat tahun berjibaku dengan dunia kampus, begadang sampai malam mengerjakan skripsi, pontang-panting take video, ke rumah dosen konsultasi skripsi, ke perpustakaan cari bahan skripsi, pusing mikirin skripsi. Ha ha ha

Betul, saya rasa kurang lebih kuliah bukanlah sesuatu yang terlalu sulit, tidak mudah, tapi juga tidak bisa dibilang sulit. Jika saya melihat sekitar saya, ganjalan terbesar bagi mahasiswa untuk lulus adalah skripsi. Kesulitan skripsi sendiri dalam kasus saya bukanlah terkait tentang memilih bahan, topik ataupun narasumber dari skripsi saya. Yang paling sulit adalah bagaimana saya bisa memahami orang lain, dalam hal ini adalah dosen pembimbing saya.

Singkat cerita setelah hampir tiga tahun meninggalkan bangku kuliah, kurang lebih saya bisa melihat kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dulu, dalam konteks ini tentunya adalah kesalahan saya dalam berinteraksi dengan dosen pembimbing saya. Walaupun saat itu umur saya sudah 20 tahun ke atas, nyatanya saya melihat diri saya saat itu sebagai seorang anak yang sok tau lagi arogan. Hal itu sendiri baru saya sadari setelah saya berinteraksi dengan berbagai orang setiap hari sebagai sales di salah satu perusahaan consumer goods di Indonesia. Setiap hari saya bertemu dengan orang yang berbeda-beda bukan hanya satu atau dua orang, namun belasan orang silih berganti saya temui dengan tujuan untuk menawarkan produk dari perusahaan saya.

Walaupun hampir dua tahun saya bekerja sebagai sales, dan hampir dua tahun pula saya mencermati, mengumpulkan data sekaligus menyimpulkan tentang manusia dan interaksinya, saya menyadari bahwa apa yang saya gali masihlah dangkal. Ibarat gunung es, saya baru menyentuh permukaannya saja, dan itupun belum keseluruhan. Karena di bawah permukaan yang nampak, terdapat bagian yang luar biasa besar yang sebenarnya akan sangat menarik untuk dipelajari dan dicermati lebih jauh.

Jika ada yang bertanya apakah saat ini saya tidak lagi sok tau lagi arogan? Saya akan menjawab bahwa saya tidak tau, namun saya yakin bahwa saya terus ber-progress dan harapan saya tentulah saya akan berubah menjadi orang yang lebih baik ke depannya.

Jadi bagi siapapun yang mampir ke jurnal pribadi saya, saya ucapkan

Halo....

Nama saya Hernowo, dan ini adalah awal jurnal pribadi —namun umum— saya...

*Syarat dan Ketentuan Berlaku


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.